Pilih Tukang atau Kontraktor? JANGAN SAMPAI ANDA SALAH PILIH

Membangun atau merenovasi rumah selalu menghadirkan pilihan klasik, yaitu pilih mandor alias tukang biasa atau kontraktor. Tiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut sejumlah faktor yang sebaiknya anda pertimbangkan.


Kompleksitas Pekerjaan
Pemilihan pelaksana pekerjaan amat tergantung pada tingkat kerumitan atau kompleksitas pekerjaan yang ditangani. Mandor atau tukang tradisional seringkali tidak siap menghadapi perkembangan standar konstruksi modern, misalnya kemampuan membaca dan merevisi gambar kerja, pengetahuan atas material terbaru, juga analisa dan perhitungan struktur.

Tukang tradisional tidak siap menghadapi perkembangan standar konstruksi modern

Anda sebaiknya tidak meremehkan perhitungan struktur, khususnya apabila rumah yang anda bangun lebih dari 2 lantai. Tukang tradisional umumnya membangun berdasar pengalaman, sementara rumah yang lebih dari 2 lantai membutuhkan perhitungan struktur yang meliputi perhitungan beban, kekuatan tanah dan lain-lain. Menerapkan struktur rumah 2 lantai untuk rumah 3 lantai atau lebih bisa berakibat fatal bagi anda.

Jadi pekerjaan apa saja yang masih bisa dikerjakan oleh tukang?
Pekerjaan sederhana seperti perbaikan atap bocor, pengecatan, atau perbaikan plafond masih bisa dilakukan oleh mandor atau tukang tradisional. 
Pengawasan Pekerjaan
Bagaimana anda mengendalikan mutu dan kualitas pekerjaan tukang anda? Jika anda belum mengenal tukang anda dan salah pilih, maka anda beresiko mendapatkan hasil pekerjaan yang kurang rapih. Yang terjadi adalah anda ‘terpaksa’ mengawasi tukang anda terus menerus. 
Masalah ini bisa diminimalisir jika anda bekerja dengan kontraktor. Umumnya kontraktor memiliki pengawas, atau anda bisa minta secara khusus pada kontraktor untuk menyediakannya. Kontraktor umumnya memiliki standar mutu tertentu yang harus dicapai, karena nama perusahaannya yang jadi taruhan. 

Kualitas pekerjaan kontraktor lebih terjamin


Pembayaran Pekerjaan
Bagaimana cara anda membayar tukang anda? Apakah tukang anda melakukan perhitungan progress? Atau tukang anda meminta saja secara lisan? Pembayaran dan kendali keuangan adalah salah satu kekurangan utama dari tukang, umumnya tukang akan mengajukan tagihan saat kehabisan uang, dengan jumlah yang tidak berbanding lurus dengan progress kerja di lapangan. Penyakit yang sering terjadi adalah habisnya biaya borongan sebelum rumah anda selesai. Saat ini terjadi, hanya ada satu pilihan, membayar biaya tambahan atau bahkan harian sampai tukang menyelesaikan pekerjaannya. Jika anda tidak mau membayar, tukang umumnya langsung angkat kaki dari rumah anda tanpa anda bisa menuntut pertanggunganjawab.

Penyakit tukang tradisional adalah biaya sudah habis keluar tetapi rumah belum selesai

Bandingkan dengan kontraktor, anda membayar kontraktor berdasarkan termin yang telah disetujui sebelumnya dan tertera dalam kontrak. Kontraktor akan menyertakan laporan progress dalam pengajuan tagihannya, dan kontraktor akan menyisakan sepersekian dari pembayarannya sebagai retensi / garansi setelah pembangunan selesai.  
Jaminan keamananJaminan keamanan adalah salah satu faktor lain yang umumnya tidak bisa diberikan oleh tukang. Apakah tukang anda memiliki alamat jelas? Umumnya tukang akan memberikan anda fotokopi KTP dan nomor telepon selular. Keduanya bisa diubah atau dipalsukan dengan amat mudah. Apakah anda mau menghabiskan waktu dan biaya untuk mengecek keaslian domisili tukang anda di kampung?

Kontraktor umumnya memiliki alamat kantor yang jelas, memiliki lebih dari satu nomor telepon yang bisa dihubungi, juga alamat e-mail dan bahkan media sosial (facebook, instagram, google+). Kontraktor bertanggungjawab penuh atas keamanan lapangan dan atas pelaksana di bawah kendalinya. Sehingga akan memudahkan anda jika terdapat kendala dalam pembangunan rumah. 

Kontraktor memiliki alamat kantor yang jelas dan mudah dimintai pertanggung jawaban jika ada kendala


Waktu Pelaksanaan
Pembangunan rumah anda tidak kunjung selesai? Apakah anda membayar tukang anda secara harian? Mungkin itu penyebabnya. Tukang umumnya tidak bekerja berdasar jadwal yang mengikat. Apalagi jika dibayar harian, maka kemungkinan besar tukang anda akan memanjangkan waktu pekerjaan demi keuntungan yang lebih besar. Hampir tidak ada tukang yang akan menawarkan denda atas keterlambatan, bandingkan dengan kontraktor yang akan menampilkan jadwal pelaksanaan dan klausul denda dalam kontrak yang mengikat.

Tukang tradisional justru berpotensi mengalami pembengkakan biaya


Garansi
Kontraktor pada umumnya memberikan garansi dalam bentuk retensi pembayaran, artinya kontraktor tidak dibayar penuh sebelum melewati masa retensi ini. Bandingkan dengan tukang, apakah tukang anda bersedia memberi garansi dengan tidak dibayar? Umumnya begitu selesai maka tukang akan secepatnya pulang kampung sehingga tidak keluar biaya hidup sehari-hari yang lebih besar. Selama masa retensi kontraktor biasanya meninggalkan satu orang pengawas atau melakukan pengawasan berkala terhadap hasil pekerjaannya.

Kontraktor yang benar, pasti mau memberikan garansi atas pekerjaannya


Tukang dapat dipilih jika pekerjaan relatif tidak banyak. Asumsinya adalah pekerjaan tidak lebih dari 7 hari. Progress pekerjaan dan budget dapat anda monitor dengan mudah. Tetapi jika pekerjaan rumah berkaitan dengan struktur atau bukan struktur tetapi lebih dari 7 hari sebaiknya menggunakan jasa kontraktor. Biaya tidak jauh berbeda dengan kualitas kerja dan jaminan pekerjaan lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar